Dua mobil hatchback murah yang merajai pasar Indonesia, Brio E dan Satya, terus bersaing sengit. Keduanya menawarkan berbagai fitur dan spesifikasi yang patut diperhitungkan. Namun, di balik kesamaan segmen, terdapat perbedaan mencolok yang perlu diketahui konsumen sebelum membuat keputusan pembelian.
Dimensi dan Desain
Brio E hadir dengan dimensi yang sedikit lebih besar dari Satya. Panjangnya 3.610 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 1.485 mm. Sementara itu, Satya memiliki dimensi panjang 3.575 mm, lebar 1.635 mm, dan tinggi 1.470 mm.
Dalam hal desain, Brio E mengadopsi gaya sporty dengan grille depan yang lebar dan lampu depan sipit yang tajam. Di sisi lain, Satya menampilkan desain yang lebih kalem dan membulat, dengan grille depan yang lebih kecil dan lampu depan yang lebih besar.
Mesin dan Performa
Perbedaan utama antara Brio E dan Satya terletak pada sektor mesin. Brio E menggunakan mesin 4 silinder segaris berkapasitas 1.199 cc yang menghasilkan tenaga 89 dk pada 6.000 rpm dan torsi 110 Nm pada 4.800 rpm.
Sementara itu, Satya mengandalkan mesin 3 silinder segaris berkapasitas 998 cc yang menghasilkan tenaga 67 dk pada 6.200 rpm dan torsi 91 Nm pada 3.600 rpm.
Secara performa, Brio E jelas lebih unggul berkat mesinnya yang lebih bertenaga. Akselerasi Brio E dari 0-100 km/jam membutuhkan waktu sekitar 12 detik, sedangkan Satya membutuhkan sekitar 14 detik.
Transmisi dan Penggerak
Brio E tersedia dalam dua pilihan transmisi, yaitu manual 5 percepatan dan otomatis CVT. Sedangkan Satya hanya menawarkan transmisi manual 5 percepatan.
Kedua mobil ini menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD).
Fitur dan Kelengkapan
Pada fitur keselamatan, Brio E dilengkapi dengan dual SRS airbag di bagian depan, rem ABS + EBD, dan sabuk pengaman tiga titik untuk semua penumpang. Sementara itu, Satya hanya dilengkapi dengan satu SRS airbag di bagian pengemudi, rem ABS, dan sabuk pengaman tiga titik di bagian depan.
Dari sisi kenyamanan, Brio E unggul dengan AC digital, audio system layar sentuh 6,1 inci, dan kamera parkir belakang. Sedangkan Satya hanya dilengkapi dengan AC manual, audio system tunggal, dan tidak ada kamera parkir belakang.
Konsumsi BBM dan Emisi
Berkat mesin yang lebih kecil dan teknologi i-DSI (Intelligent Drive by Suzuki), Satya menawarkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan Brio E. Konsumsi BBM Satya dalam kondisi lalu lintas kota sekitar 16 km/liter, sedangkan Brio E hanya sekitar 14 km/liter.
Dari sisi emisi, kedua mobil ini sudah memenuhi standar emisi Euro 4.
Harga dan Varian
Brio E ditawarkan dalam tiga varian, yaitu E MT, E CVT, dan RS CVT. Harga varian E MT mulai dari Rp155,9 juta, varian E CVT mulai dari Rp170,9 juta, dan varian RS CVT mulai dari Rp197,1 juta.
Sementara itu, Satya hanya tersedia dalam satu varian, yaitu S AGS yang dibanderol dengan harga Rp148,5 juta.
Kesimpulan
Brio E dan Satya merupakan dua hatchback murah yang menawarkan fitur dan spesifikasi yang berbeda sesuai kebutuhan konsumen.
Bagi yang mencari mobil dengan performa lebih baik, fitur lebih lengkap, dan desain lebih sporty, Brio E adalah pilihan yang tepat. Namun, jika yang diutamakan adalah konsumsi bahan bakar irit dan harga terjangkau, Satya merupakan pilihan yang lebih rasional.
Pada akhirnya, pilihan terbaik tergantung pada prioritas dan kebutuhan masing-masing konsumen.